Monday, May 27, 2013

APAKAH DUNIA LAIN BENAR-BENAR ADA? Para Sainstis Mungkin Telah Menemukannya


Large Hadron Collider, CERN, 2008


Menjelang akhir 2008 lalu, para saintis dunia yang tergabung di CERN menciptakan sebuah mesin terbesar dalam sejarah sains dunia. Mesin bernilai US$ 6 Milyar Dollar bernama LHC, Large Hadron Collider. Mesin raksasa ini dibuat untuk membuktikan keberadaan “The God Particle”, Higgs Boson, partikel misterius yang katanya akan menunjukkan “Rahasia besar” alam semesta.

Dari bagaimana seluruh alam semesta bermula, dan bagaimana segala sesuatu di alam semesta bekerja. Dari bintang, planet-planet dan galaksi raksasa sampai partikel-partikel subatomik terkecil. Anda bisa melihat Mesin ini di film “Angels and Demons” (2009) yang dibintangi Tom Hanks.

Tapi tidak itu saja. Mesin raksasa ini juga dibuat untuk membuktikan satu hal. Keberadaan Multiverse, dunia lain.

Sepanjang sejarah, manusia telah mempercayai keberadaannya. Dunia lain selain dunia kita. Banyak yang percaya adanya sebuah dunia yang menyeramkan. Sebuah tempat terkutuk yang gelap dan mengerikan, dimana arwah, hantu-hantu dan sang iblis berdiam dan datang ke dunia kita.

Tapi tentu para ahli memprediksikan dunia paralel tidak seperti itu samasekali. Prof. Michio Kaku malah dengan bercanda berkata dunia paralel mungkin berisi versi lain dari Elvis Presley yang masih hidup.

Imajinasi tentang tempat misterius itu pun sangat kaya dan beragam. Dalam cerita-cerita dongeng, tempat itu bisa dihuni monster dan ular naga raksasa, peri dan makhluk-makhluk aneh, atau binatang-binatang yang bisa berbicara seperti di dalam ”Alice in Wonderland”.

Dalam film ”Watchmen” (2009) dunia paralelnya juga mirip seperti dunia kita, kecuali bahwa dunia itu dihuni manusia-manusia super. Mungkin juga dunia lain ini dihuni makhluk-makhluk extra-terrestrial dengan teknologi ribuan tahun lebih canggih. Semuanya sangat ajaib, dan menakjubkan.

Dan semuanya bermula di tahun 1909.
Seorang ahli fisika bernama Geoffrey Taylor menemukan bahwa satu titik sinar (Foton) dalam percobaannya ternyata terinterfensi, terjadi gangguan dalam gelombangnya yang seharusnya, tidak ada. Dia bingung bagaimana bisa terinterfensi, apa yang mungkin menginterfensinya?

Sampai akhirnya dia mendapat sebuah kesimpulan yang membelalakkan mata para ilmuwan dunia. Geoffrey menjadi orang pertama di dunia, yang secara ilmiah, mendeteksi keberadaan alam semesta paralel ("25 Big Ideas, The Science That's Changing Our World", Robert Matthews, 2005).

Di tahun 1925, Erwin Schrodinger ketika sedang meneliti elektron, dia menemukan sesuatu yang sangat aneh. Elektron, bisa berubah-ubah bentuk, dari partikel ke gelombang, dan sebaliknya. Tapi tidak itu saja, sebuah elektron, ternyata, bisa berada di dua tempat, sekaligus secara bersamaan. Dan tempat yang lain itu bukan di dunia ini, tapi di tempat lain, di dunia lain. Bayangkan kegilaannya. Seperti ada dua versi dari diri anda, yang satu berada di tempat lain, bahkan bisa ada di dunia lain.

Oktober 1927. Di kota Solvay, Belgia, terjadi peristiwa besar. Di kota itu diadakan sebuah pertemuan besar. Pertemuan para saintis terbesar dalam sejarah manusia. Diantaranya termasuk Niels Bohr, Heisenberg, Schrodinger, Max Planck dan tentu saja, Albert Einstein. Dan disana makin terbukalah dunia ajaib itu.

Menanggapi keajaiban dunia kuantum, Einstein sempat berkata, ”Tuhan kan tidak bermain dadu”. Dalam hukum Newton, segalanya pasti dan terukur, dalam dunia Kuantum, tidak ada yang benar-benar pasti, yang ada, hanya Probabilitas (Uncertanity Principle, Heisenberg). Dan sejak itu keberadaan Dunia Kuantum pun menjadi makin populer ke seluruh dunia.




Dengan ditemukannya dunia kuantum yang super ajaib, para saintis juga menemukan tantangan besar baru. Hukum alam, antara alam semesta besar (bintang, planet, galaksi dst yang berdasar hukum Newton dan Relativitas Khusus, sangat berbeda dengan hukum alam subatomik, partikel super kecil atom dan quark. Dunia Makroskopis Vs dunia Mikroskopis.


Prof. Michio Kaku


Mereka berusaha keras menyatukan dua hukum alam yang bertentangan itu dalam sebuah impian terbesar para ilmuwan dunia sejak Einstein. Menemukan ”The Theory of Everything”, Teori Segalanya (GUT, General Unified Theory, No GUT No Glory).

”Teori Segalanya” adalah teori terbesar, yang nantinya akan mempersatukan semua teori alam besar dan alam terkecil dalam harmoni yang indah dan elegan. Dan mereka menemukan kemungkinan jawabannya. Teori String. Teori yang menyatakan bahwa alam semesta tidak dibentuk oleh partikel-partikel atom, melainkan oleh rangkaian dawai universal (String, seperti senar gitar dan biola).

Harmonisasi dari dawai inilah, yang menentukan bentuk dari segalanya, segala hal di alam semesta, dari yang terkecil sampai yang terbesar. Tapi agar teori itu sempurna, teori itu juga mengungkapkan kemungkinan adanya dimensi-dimensi lain, dimensi baru selain dari yang kita kenal selama ini.


Prof. Stephen Hawking

Sekarang, pertanyaannya sudah bukan lagi “Apakah dunia lain ada?”, tapi sudah menjadi, ”Ada berapakah sebenarnya dunia lain itu? Dua, tiga, tak terbatas?”. Kita mungkin akan segera tahu jawabannya.

Dan apa yang ada disana?
Para ahli memperkirakan dunianya akan mirip seperti dunia kita, tapi sedikit berbeda, similar, but not exactly the same. Mungkin akan ada tata surya yang sama dengan kita, dengan Matahari, bintang, planet, Bumi, bahkan orang-orang yang mirip dengan kita, tapi mungkin hidupnya berbeda. Mungkin Elvis disana masih hidup, mungkin Napoleon menang perang Waterloo dan menjadi penguasa Eropa. Mungkin. Bagaimana para saintis itu tahu? I don’t know, mari kita pelajari lebih lanjut.
"According to the sum over histories idea of Richard Feynman, the Universe doesn't just have a single history, as one might think, but it has every possible history, each with its own weight. A few of the histories will contain creatures like me, doing different things, but the vast majority of histories will be very different."
Stephen Hawking, BBC, September 2008.

No comments:

Post a Comment